Sebuah pernikahan dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik, tingkat cedera yang lebih rendah, penyakit dan kecacatan serta harapan hidup lebih lama. Kehidupan sesudah menikah adalah salah satu kunci untuk memiliki kesehatan di usia tua. Sebuah studi menemukan bahwa telomer, yang memiliki fungsi untuk melindungi kromosom dan DNA di dalam tubuh, cenderung dimiliki lebih besar pada mereka yg berpasangan. Khususnya pada mereka yg telah mapan secara finansial. Hal tersebut dapat meminimalisir kerusakan pada sel-sel tubuh, yang berarti menikah membuat orang lebih minimal untuk terkena kanker dan serangan jantung.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti asal Taiwan, yang dipublikasikan dalan jurnal Age And Ageing ini, melibatkan 300 orang dewasa yang berusia antara 65 – 74 tahun. Peneliti mengatakan, penelitian mereka menemukan bahwa orang dewasa yang tidak menikah, bercerai, ataupun masih single memiliki telomer yang pendek jika dibandingkan pada seseorang yang berpasangan serta memiliki kematangan finansial, dimana mereka memiliki telomer yang panjang. Telomer yang pendek telah dikaitkan dengan penyakit kanker, khususnya pada orang kulit putih dan Asia. Peneliti juga menemukan bahwa orang dewasa yang belum menikah atau mereka yang berpenghasilan rendah dapat mengalami penuaan sel yang lebih cepat.
Penelitian di Amerika juga
telah menunjukkan bahwa, di antara orang yang berusia 60 keatas, mereka mempunyai kemungkinan tiga kali lebih tinggi untuk meninggal dikarenakan penyakit jantung dan delapan kali lebih tinggi dikarenakan penyakit menular.
Psikolog kesehatan dr. Cynthia McVey dari Glasgow Caledonian University, seperti dilansir dari dailymail.co.uk mengatakan: "Ini adalah hasil yang menarik. Fakta bahwa adanya hubungan antara panjang telomer dengan perkawinan dan pendapatan yang tinggi menunjukkan bahwa ini adalah tentang pengaruh stres dalam kehidupan manusia. Memiliki rasa dicintai, dihormati dan dirawat oleh orang lain selama jangka waktu yang signifikan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan seseorang.”
“Pada waktu sekarang ini ketika pernikahan tidak dipandang seperti yang seharusnya serta dengan memiliki tingkat perceraian yang tinggi, dapat menimbulkan kecenderungan dalam masyarakat untuk memandang suatu komitmen itu sebagai beban,” tambahnya.
"Jadi terasa sangat menyegarkan untuk melihat kembali penekanan pada sisi positif dari pernikahan melalui penelitian ini," tutupnya.[](BA)
Baca Juga Jarak Pasangan Ideal
ConversionConversion EmoticonEmoticon